Pages

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Indonesia Rasa Perancis





Arc de Triomphe merupakan sebuah monumen paling terkenal di kota Paris yang menjadi latar belakang ansambel perkotaan di kota Paris. Terletak di bukit Chaillot yang tepat berada di tengah konfigurasi persimpangan jalan raya berbentuk bintang lima, sama seperti jalan simpang lima di kediri.

Pembangunan monumen ini telah direncanakan sejak 1806 oleh Napoleon setelah kemenangannya dalam perang besar di Austerlitz. Proses penyelesaian konstruksi fondasi dasar monumen ini memakan waktu kurang-lebih selama 2 tahun pengerjaan, dan ketika Napoleon memasuki kota Paris dari barat bersama Archduchess Marie-Louise dari Austria pada tahun 1810, ia sudah bisa melihat monumen ini terbentuk dan berdiri megah dr kontruksi kayunya.

Sebuah Makam Prajurit Tak Dikenal dipasang di bawah Arc de Triomphe di Paris untuk mengenang para korban Perang Dunia I pada 28 Januari 1921.



Bangunan dengan arsitektur Eropa yang begitu kental, ternyata juga dimiliki oleh Indonesia. Bangunan Arc D'Triomphe, Paris, Perancis kini telah hadir di Kediri dengan arsitektur yang sangat mirip. Hanya saja, di Kediri dikenal dengan nama Simpang Lima Gumul (SLG). 

Kedua bangunan ini memiliki keunikan tersendiri. Jika Arc de Triomphe dibangun untuk menghormati para pejuang yang bertempur dan mati bagi Perancis dalam Revolusi Perancis dan Perang Napoleon, namun belum ada kejelasan mengapa dan untuk menghormati siapa Monumen Simpang Lima Gumul Kediri ini dibangun. Dalam beberapa sumber menyebutkan, bahwa didirikannya monumen ini dikarenakan terinspirasi dari Jongko Jojoboyo, raja dari Kerajaan Kediri abad ke-12 yang ingin menyatukan lima wilayah di Kabupaten Kediri.

Selain sebagai ikon sebuah kota, saat ini SLG juga menjadi sentra (pusat) ekonomi dan perdagangan baru (Central Business District) di Kabupaten Kediri, sehingga diharapkan dapat membuat perekonomian Kediri semakin bertambah maju.

Monumen Simpang Lima Gumul berlokasi di kawasan yang strategis dan dilengkapi dengan beragam sarana umum, seperti gedung pertemuan (convention hall), gedung serbaguna (multipupose), Bank daerah, terminal bus antar kota dan MPU (Mobil Penumpang Umum), pasar temporer (buka pada waktu-waktu tertentu) Sabtu-Minggu dan sarana rekreasi seperti wisata air Water Park Gumul Paradise Island. Monument yang memiliki luas bangunan 804 meter persegi, di tumpu 3 tangga  3 meter dari dasar pura, dan tinggi 25 meter sehingga jika kita berada di atas atap monument dapat kita saksikan keseluruhan panorama Kediri dari atas dan proyeksi pengembangan kawan perdagangan ini yang secara keseluruhan seluas 37 Ha. 


Disisi monument Kediri terpahat banyak relief –relief tentang sejarah Kediri hingga kesenian dan kebudayaan yang ada sekarang. Angka luas dan tinggi monument juga mencerminkan tanggal, bulan dan tahun hari jadi Kabupaten Kediri, 25 maret 804 Masehi.




Ada hal yang sempat membuat saya bingung, yakni mengenai tempat parkiran. Sama sekali tidak ada rambu-rambu parkiran di sana. Untung saja saudara saya pernah ke sini sebelumnya, sehingga dia lebih menguasai dan mengenal titik-titik area Simpang Lima Gumul. Dan menariknya, ada sebuah terowongan cantik / ruang bawah tanah yang menghubungkan area parkir dengan bangunan SLG.

Nah, bagaimana?
Kalian tertarik berkunjung ke salah satu tempat wisata yang mirip di luar negeri ini?
Wisata SLG tidak akan menguras uang para traveler, kok. Aneka makanan di sana juga murah meriah. Satu porsi bakso dibandrol dengan harga Rp. 7.000 dan es teh botol sosro seharga Rp. 3000/botol.
Murah banget, kan?

Tak hanya bakso, nasi TUMPANG (bukan tumpeng) khas Kediri pun hadir dengan harga yang ringan. Hanya Rp. 4.000/bungkus lengkap ditambah rempeyek kacang yang gurih di mulut. Anda pasti penasaran kan bagaimana rasanya? Dan apa yang membedakan antara nasi TUMPANG dengan nasi TUMPENG?

Tunggu postingan saya ^_^
See u, guys...





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar