Pages

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Laskar Pelangi


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ayah, Mengapa Aku Berbeda?


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Surat Kecil untuk Tuhan


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Purple Love


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ghina Salsabila


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Informasi Mengenai Peristiwa Masa Depan dalam Al Qur'an

Informasi Mengenai Peristiwa Masa Depan dalam Al Qur'an

Sisi keajaiban lain dari Al Qur'an adalah ia memberitakan terlebih dahulu sejumlah peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang. Ayat ke-27 dari surat Al Fath, misalnya, memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka akan menaklukkan Mekah, yang saat itu dikuasai kaum penyembah berhala:

"Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rosul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui, dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat." (Al Qur'an, 48:27)
Ketika kita lihat lebih dekat lagi, ayat tersebut terlihat mengumumkan adanya kemenangan lain yang akan terjadi sebelum kemenangan Mekah. Sesungguhnya, sebagaimana dikemukakan dalam ayat tersebut, kaum mukmin terlebih dahulu menaklukkan Benteng Khaibar, yang berada di bawah kendali Yahudi, dan kemudian memasuki Mekah.
Pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan hanyalah salah satu di antara sekian hikmah yang terkandung dalam Al Qur'an. Ini juga merupakan bukti akan kenyataan bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah, Yang pengetahuan-Nya tak terbatas. Kekalahan Bizantium merupakan salah satu berita tentang peristiwa masa depan, yang juga disertai informasi lain yang tak mungkin dapat diketahui oleh masyarakat di zaman itu. Yang paling menarik tentang peristiwa bersejarah ini, yang akan diulas lebih dalam dalam halaman-halaman berikutnya, adalah bahwa pasukan Romawi dikalahkan di wilayah terendah di muka bumi. Ini menarik sebab "titik terendah" disebut secara khusus dalam ayat yang memuat kisah ini. Dengan teknologi yang ada pada masa itu, sungguh mustahil untuk dapat melakukan pengukuran serta penentuan titik terendah pada permukaan bumi. Ini adalah berita dari Allah yang diturunkan untuk umat manusia, Dialah Yang Maha Mengetahui.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GMTS


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rio


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Harmoni-Rio


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rindukan Dirimu-Mario Stevano


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perahu Kertas


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim

Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim

Pada tahap awal perkembangannya, bayi dalam rahim ibu berbentuk zigot, yang menempel pada rahim agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibu. Gambar di atas adalah zigot yang terlihat seperti sekerat daging. Informasi ini, yang ditemukan oleh embriologi modern, secara ajaib telah dinyatakan dalam Al Qur'an 14 abad yang lalu dengan menggunakan kata "'alaq", yang bermakna "sesuatu yang menempel pada suatu tempat" dan digunakan untuk menjelaskan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Jika kita terus mempelajari fakta-fakta yang diberitakan dalam Al Qur'an mengenai pembentukan manusia, sekali lagi kita akan menjumpai keajaiban ilmiah yang sungguh penting.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. (Moore, Keith L., E. Marshall Johnson, T. V. N. Persaud, Gerald C. Goeringer, Abdul-Majeed A. Zindani, and Mustafa A. Ahmed, 1992, Human Development as Described in the Qur'an and Sunnah, Makkah, Commission on Scientific Signs of the Qur'an and Sunnah, s. 36)
Di sini, pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur'an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata "'alaq" dalam Al Qur'an:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah." (Al Qur'an, 96:1-3)
Arti kata "'alaq" dalam bahasa Arab adalah "sesuatu yang menempel pada suatu tempat". Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa sebuah kata yang demikian tepat digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur'an merupakan wahyu dari Allah, Tuhan Semesta Alam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tanda Pengenal Manusia pada Sidik Jari

Tanda Pengenal Manusia pada Sidik Jari



Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola sidik jari yang khas untuk diri mereka masing-masing, dan berbeda satu sama lain. Dengan kata lain, tanda pengenal manusia tertera pada ujung jari mereka. Sistem pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini.
Saat dikatakan dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan:
"Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna." (Al Qur'an, 75:3-4)
Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain.
Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh penjuru dunia.
Akan tetapi, yang penting adalah bahwa keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun dalam Al Qur'an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang.
http://www.keajaibanalquran.com/biology_10.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pembungkusan Tulang Oleh Otot

Pembungkusan Tulang oleh Otot



Tahapan-tahapan perkembangan bayi dalam rahim ibu dipaparkan dalam Al Qur'an. Sebagaiman diuraikan dalam ayat ke-14 surat Al Mu'minuun, jaringan tulang rawan pada embrio di dalam rahim ibu mulanya mengeras dan menjadi tulang keras. Lalu tulang-tulang ini dibungkus oleh sel-sel otot. Allah menjelaskan perkembangan ini dalam ayat: "…dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging".
Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur'an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.
"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik" (Al Qur'an, 23:14)
Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur'an adalah benar kata demi katanya.
Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.
Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut:
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.Singkatnya, tahap-tahap pembentukan manusia sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an, benar-benar sesuai dengan penemuan embriologi modern.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Relativitas Waktu

Relativitas Waktu

Kini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.
Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:

"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)
Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur'an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur'an adalah Kitab Suci.
 http://www.keajaibanalquran.com/physics_relativity.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Atap yang Terpelihara

Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit:
"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (Al Qur'an, 21:32)
Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20.
Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.
Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.


Kebanyakan manusia yang memandang ke arah langit tidak pernah berpikir tentang fungsi atmosfir sebagai pelindung. Hampir tak pernah terlintas dalam benak mereka tentang apa jadinya bumi ini jika atmosfir tidak ada. Foto di atas adalah kawah raksasa yang terbentuk akibat hantaman sebuah meteor yang jatuh di Arizona, Amerika Serikat. Jika atmosfir tidak ada, jutaan meteorid akan jatuh ke Bumi, sehingga menjadikannya tempat yang tak dapat dihuni. Namun, fungsi pelindung dari atmosfir memungkinkan makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya dengan aman. Ini sudah pasti perlindungan yang Allah berikan bagi manusia, dan sebuah keajaiban yang dinyatakan dalam Al Qur'an.
Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di bawah nol.
Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.
Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:
Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang Refined by Fire by Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)
Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut, teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.
Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, kita telah diberitahu dalam Al Qur'an tentang
 atmosfir bumi yang berfungsi sebagai lapisan pelindung.

 http://www.keajaibanalquran.com/astronomy_roof.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Langit yang Mengembalikan

Ayat ke-11 dari Surat Ath Thaariq dalam Al Qur'an, mengacu pada fungsi "mengembalikan" yang dimiliki langit.

"Demi langit yang mengandung hujan." (Al Qur'an, 86:11)
Kata yang ditafsirkan sebagai "mengandung hujan" dalam terjemahan Al Qur'an ini juga bermakna "mengirim kembali" atau "mengembalikan".
Sebagaimana diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri dari sejumlah lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Penelitian mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh fungsi "pengembalian" dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut.
Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan.
Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa.
Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup jauh.
Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel radioaktif berbahaya yang dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa sebelum sampai ke Bumi.
Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di masa kini tersebut, telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur'an. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cinta Ibu Sempat Kandas



Cinta Ibu Sempat Kandas

Aku tak mampu mencercah makna. Aku tak sanggup mengurai derita, sebagaimana beliau merasakannya. Hal yang tak bisa terelakkan dan tergadaikan. Bulir airmata itu menggantung di ujung pelupuk. Sementara hati berusaha bertahan meski melapuk.
"Ibu, jangan menangis. Ayah pasti segera pulang!" Ujarku polos sembari merangkul tubuh ibuku. Perlahan, ibu meneteskan sebulir airmata. Turun dengan sempurna melewati permukaan pipi. Mencipta kelokan-kelokan tak beraturan, kemudian hilang melesat melewati dagu.
"Ibu tak pernah tahu, siapa yang salah di antara kedua orangtuamu ini, Nak. Jadi, bagaimana mungkin Ayahmu akan kembali?" Ibu mengelus-elus pundakku penuh kasih sayang. Aku bisa merasakan kejanggalan. Merasakan hilangnya secuil harmoni dalam sekerat batinnya. Kini hanya derita yang bertahta. Namun, apa yang dapat kulakukan? Saat itu, aku hanyalah bocah polos yang baru saja menetas dari bangku SD. Apakah aku harus menuliskan dengan tinta pesan damai? Aku tak tahu. Benar-benar tak tahu akan sesuatu yang seharusnya aku tahu.
"Sudahlah, Bu. Ayo, sekarang kita mencuci baju!" Ajakku, berusaha mengalihkan pembicaraan. Bukannya aku tak peduli dengan permasalahan kedua orangtuaku, hanya saja aku tak sanggup melihat ibu tak henti-hentinya meratap.
"Iya, Nak. Ayo kita mencuci!"
***
Semenjak kesalahpahaman di antara mereka, aku merasa bahwa jiwa selalu mengajariku. Hidup tak selamanya seperti ini. Terkadang, setiap manusia harus merengkuh. Dan terkadang pula, manusia harus menekan diri mereka untuk terus bertahan melawan hidup yang sekeras karang. Setiap jengkal kata, mengisyaratkan berbagai makna, bagaimana aku harus bertindak, dan bagaimana aku harus menyadari kenyataan. Setiap pulang sekolah, tubuhku tergerak tuk segera mencuci baju-baju ku dan baju kakakku. Sampai-sampai mengorbankan waktu belajar demi membantu ibu.
Sajadah merah menanti dengan simpuhku yang berongga asa. Bibir kecilku tak pernah berhenti melantunkan doa-doa sederhana pada Sang Kuasa. Karena aku percaya, di setiap terlahirnya kepahitan pasti ada jalan kebahagiaan. Dan setiap kepahitan akan terbalas oleh kedamaian.
"Ibu, aku janji akan membawa Ayah pulang! Indri sayang sama Ibu. Sangat sayang sekali, Bu!" Gerutuku di sudut ruangan seraya menitihkan air mata. Beberapa bulan kemudian, Tuhan telah menunjukkan lorong terang di balik kegelapan. Ya! Ayahku kembali pulang dalam jiwa yang utuh. Ayah dan Ibu berusaha merajut kembali cinta yang sempat kandas. Terima kasih, Tuhan. Aku tidak tahu bagaimana caranya bersyukur yang sempurna. Aku hanya mampu menjalani hidup sebagaimana Engkau telah menggariskannya dengan sketsa sederhana, namun kaya makna..

Biodata:
Aku terlahir dengan nama lengkap, Novelia Indri Susanti. Gadis berusia 17 tahun ini menuntut ilmu di SMA Negeri 21 Surabaya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Keajaiban Al-Quran-Pemisahan Langit dan Bumi

Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Qur'an, 21:30)
Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.
Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20
.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BLACK HOLE

PASADENA (Berita SuraMedia) - Black hole atau lubang hitam terbesar di alam semesta telah ditemukan dengan berat 6,8 miliar kali massa Matahari. Saking besarnya, lubang tersebut konon mampu menelan Bumi beserta seluruh isi tata surya.

Dengan ukuran cakrawala sebesar itu, diperkirakan seluruh isi tata surya tidak bisa melarikan diri dari tepi ini, termasuk cahaya sekali pun. Sebagai perbandingan, besarnya bisa mencapai empat kali lipat orbit planet Neptunus.

Lubang hitam itu terletak di M87. Sejauh ini, ia adalah galaksi terbesar yang terdekat dengan galaksi Bima Sakti.
Jaraknya diperkirakan kurang lebih 50 juta tahun cahaya dari Bumi dan masih belum diketahui kapan 'monster' ini lahir.

Menilik ukurannya yang sangat raksasa, sejumlah ilmuwan menganggap lubang itu tercipta karena ratusan lubang hitam yang bergabung menjadi satu di masa lalu.
"Ia bisa menelan sistem tata surya kita," kata Karl Gebhardt, seorang ilmuwan asal University of Texas, Austin-AS, seperti diberitakan All Voices.

Sebuah teleskop khusus di Hawaii digunakan oleh para ilmuwan untuk mengamati obyek yang diperkirakan memiliki berat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Dengan teleskop tersebut, Gebhardt dan timnya mampu mengamati obyek luar angkasa hingga kejauhan 500 km.

"Dan, lubang hitam raksasa ini adalah lubang hitam termasif dan terakurat yang pernah kami temukan," kata Astronom George Djorgovski dari California Institute of Technology di Pasadena.

Sementara itu sebelumnya, Ahli astronomi Amerika Serikat (AS) juga pernah menemukan black hole raksasa, setidaknya satu juta kali lebih besar daripada massa matahari, di sebuah galaksi dekat bumi bernama Henize 2-10.

Pengumuman itu diutarakan Perkumpulan Astronomi Amerika (AAS), yang menyebut penemuan mengejutkan ini memberikan bukti baru bahwa black hole terjadi sebelum terbentuknya galaksi, demikian diberitakan Straits Times.

"Galaksi ini memberikan kami petunjuk penting tentang fase awal evolusi galaksi  yang belum pernah diobservasi sebelumnya," ujar Dr Amy Reines, seorang peneliti di Universitas Virginia, yang mempresentasikan hasil penemuan itu di hadapan AAS.

Henize 2-10 berjarak sekira 30 juta tahun cahaya dari bumi dan telah dipelajari oleh para ahli astronomi selama bertahun-tahun. Mereka menilai, Henize 2-10 merepresentasikan galaksi-galaksi pertama yang terbentuk di alam semesta.

Dr Reines mengamati Henize 2-10 bersama Dr Gregory Sivakoff dari Universitas Virginia serta Dr Kelsey Johnson dan Dr Crystal Brogan dari Observasi Astronomi Radio Nasional. Mereka menemukan sebuah wilayah dekat pusat galaksi yang memancarkan gelombang radio dengan karakteristik serupa seperti muntahan material pesawat jet dari area yang dekat dengan black hole tersebut.

Mereka kemudian mencari image dari Observasi X-Ray Chandra dan mendapatkan hasil yang sama, sebuah wilayah terang dengan pancaran energi X-Ray kuat. Kombinasi ini mengindikasikan adanya nukleus aktif yang memperoleh daya dari black hole.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

LAGUKU

Giselle-Pencuri Hati
download

Jar of Heart-Christina Peri
 download

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fenomena Lubang Hitam

Fenomena Lubang Hitam

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Antologi-ku








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dekapan Sederhana


Dekapan Sederhana
Kuputuskan ‘tuk menutup mata sejenak, walau itu sangat susah. Entah bagaimana caranya memaksa kelopak manja yang bertaut mesra di antara tirainya. Sulit, saat kelopak itu tak mau dipaksa untuk terpejam. Dan sulit, saat kelopak itu  benar-benar terpejam hingga tak mau membelalak. Ah, serba salah.
            Aku terus mencoba dengan setitik asa yang tersisa. Detik terlewat begitu saja, tapi belum bisa kutaklukkannya. Menaklukkan kelopak mata agar terhanyut dalam pejaman. Pejaman yang kuharap bisa memberi sedikit ketenangan. Sang bayu mendesir pelan. Merambati jiwaku yang terdiam dalam kelam malam. Ku nikmati setiap semilirnya, halus dan sejuk. Memberi ketenangan sesaat.
Ketenanganku tergugah saat bombardir kenangan pahit terungkit kembali. Air mataku luruh jatuh satu persatu membasahi pipi yang putih bersih. Aku tersedu, merunduk sepi. Tak tahu apa yang harus kulakukan. Melampaui ribuan rintangan di depan sana, atau tetap berjalan dengan kabut penyesalan tanpa jawab?
Ku tengadahkan kepala menatap langit luas. Menatap rasi bintang di atas sana, yang memberi keindahan tiada tara. Andai saja bintang-bintang itu bisa mendengarku, ‘kan kukatakan bahwa aku benar-benar merindukan sesosok pria. Aku rindu! Sangat merindunya. Rindu saat dua insan merebahkan tubuh di atas atap, menatap langit penuh kemanjaan. Seringkali mencercah doa-doa sederhana atas hubungan kita. Tuhan, aku merindunya. Sungguh!!! Semakin kuingin melupakan, semakin kuingin bersamanya. Bersama-sama kembali memadu kisah sederhana. Tapi itu tak mungkin. Sebentar lagi ia akan menjalin suatu hubungan resmi dengan wanita yang dulu pernah dicintainya.
****

Drrttt… Drtt… Drrttt… Handphone-ku bergetar, sesegera mungkin kuraih. Kutatap layarnya, terpampang jelas namanya. Nama seseorang yang sangat kurindukan. Tapi entah mengapa ada sedikit kebencian dalam hatiku. Aku kecewa dengannya. Kecewa dengan segala keputusannya. Aku kecewa, tapi aku merindunya.
“Arrrgh…. Ngapain, sih?” Gerutuku dengan mengepalkan kedua tangan.

To: Vera
Temui aku di kafe pukul 04.00 sore.
            Dengan sedikit rasa kesal, aku pun beranjak memasuki kamarku yang berhias nuansa biru laut. Merebahkan tubuh di antara tumpukan-tumpukan kapas lembut yang telah dipintal. Pikiranku kembali diserbu oleh ribuan keraguan. Jujur, aku tak sanggup menepisnya. Aku meragukannya, meragukan seseorang yang mencintaiku. Meski aku tahu bahwa aku juga mencintainya.
“Oh, Tuhan, tunjukkan jalanMu!” Gumamku seraya memejamkan mata. Ku biarkan jendela menganga lebar, hingga senja menyapaku dalam balutan selimut biru. Ya! Aku terlelap. Kulihat jam menunjukkan pukul 06.00 sore. Sudah jelas sekali bahwa aku terlambat. Dengan polesan bedak ala kadarnya, langsung saja kulangkahkan kaki menuju garasi mobil, tempat di mana mobilku terparkir nyaman.
****
Sedan hitam sudah menantiku di depan kafe. Kulihat tak ada mobil lain yang terparkir di sebelahnya. Tanpa pikir panjang, aku pun memarkirkan mobilku di sana.
Pintu kaca dengan ornament-ornamen daur ulang menyambutku ketika kudorong pintunya. Masih sama seperti tiga tahun yang lalu, tak ada perubahan. Bau mint ruangannya juga masih sama. Ya! Aku ingat betul saat-saat itu. Saat di mana aku sering berkunjung di tempat ini. Menghabiskan senja bersama cinta, menorehkan kisah bersama dunia, dan menitikkan hati bersama kafe ini. Harus kuakui, aku memang tak bisa melupakan kenangan itu.
“Hai, Ver!” Sapa seorang pengunjung kafe yang kukenal.
“Hai, Nad!” Balasku sembari mengumbar senyum sumringah.
“Sudah ditungguin tuh sama pacar kamu!” Ujar Nadia setelah menyeruput susu cokelatnya. Sontak aku tercengang dengan ucapannya. Bagaimana tidak? Saat ini aku tak memiliki pacar. Entahlah! Jantungku semakin berdegub kencang, antara tetap menemui lelaki itu atau tidak. Segenap hati berusaha mempercayakan diri. Akhirnya, kupaksakan kakiku menuju meja di ujung barat.
Lelaki berbalut T-shirt abu-abu, terdiam. Tangan kanannya menyangga dagunya. Sementara tangan kirinya mengetuk-ngetuk meja kafe. Kami terdiam, tak ada yang memulai pembicaraan. Lelaki dihadapanku sesekali mengerling ke arahku.
“Kamu ngapain ngajak aku ke sini?” Tanyaku, menyipitkan mata tajam. Vandy tak menggubris pertanyaanku. Masih saja ia terdiam. Ini membuatku semakin kesal.
“Van, kamu dengerin nggak, sih?”
“Ya?! Aku dengerin kok! Dari tadi kamu ngomel-ngomel juga aku dengerin.”
“Terus???”
“Terus apa?” Sahutnya pelan. Vandy memang terkenal dengan sifat santai dan cueknya. Tapi, sifat seperti inilah yang tidak pernah kusuka.
“Please deh, Van! Ternyata kamu masih sama kayak dulu. Kamu nggak pernah bisa ngertiin aku. Kamu nggak pernah bisa ngehargai perasaanku!”
Lagi-lagi, Vandy mengacuhkan ucapanku. Bola mata hitam itu terpejam, entah apa yang ia pikirkan. Buliran air mata tersangga di pelupuk ini. Aku mencoba bertahan. Menerpa segala cobaan di depanku. Detik itu, jiwaku terasa ditekan oleh batu karang. Aku tak tahu harus bagaimana. Ingin sekali menyadarkan bahuku padanya, tapi itu tak mungkin. Tuhan, kumohon tunjukkan jalanmu.
“Ver!” Sapanya lirih. Aku beralih memandangnya. Sorotan matanya yang tajam dan penuh kemisteriusan, ini yang aku suka. Ya! Aku suka mata itu. Aku mencintanya. Sungguh mencintainya. Tak ada sisa. Tapi, keraguan kerap sekali mengahantui batinku. “Dengerin gue!” Vandy meraih kedua telapak tanganku.
“Mau apa? Apa yang harus aku dengar? Sudah, jangan halangi aku.” Tandasku sambil melepas cengkeramannya Relung jiwa semakin tak menentu. Haruskah aku masih mengharap cinta yang dulu? Atau berlalu mencari penggantinya?
Aku berlari-lari kecil keluar dari kafe. Menahan air mata yang hampir saja merembet di permukaan pipi. Kutahan rasa sakitku, sakit atas semua yang telah terjadi. Saat itu aku benar-benar berharap Vandy mengejarku dan memelukku dalam dada bidangnya. Tapi, konyol! Semua itu konyol. Ah, entahlah.

***
Aku kembali menyambut malam yang senantiasa tersenyum ramah. Di sini, di atap penuh kenangan ini. Aku ingin mengenang kisah cinta terindah. Merogoh memori yang sempat terkubur dalam-dalam. Mencoba mengingat segalanya, sejak awal sampai detik ini. Detik di mana ‘tak kudapati sesosok pria yang semula ada.
Tanpa terasa kuteteskan air mata ini. Yang tiada berhenti mengiringi kisah di hati. Buliran hadir tanpa diundang. Berkelok-kelok di pipi, melewati dagu dan kemudian lenyap menapak di tanah. Tak ada seberkas tisu ‘tuk menyekanya. Tak ada sosok yang menghapus rinai itu dengan sapuan tangan lembut. Tuhan, kumohon hentikanlah. Aku tak kuasa menahan luka ini.
Desiran angin malam membelai lembut tubuhku. Melewati sela-sela jemari yang tergenggam. Kudongakkan kepala, memejamkan mata, merasakan senyapnya angin malam. Menusuk! Semakin kutenggelam dalam kelam malam, semakin ‘tak kusadari ada sesosok pria di sampingku. Matanya dipenuhi binar air mata.
“Ver..” suara lejitan itu mengagetkanku. Aku tahu itu suara Vandy. Tiba-tiba ia memeluk tubuhku erat-erat. Menelungkupkan wajahku dalam dada bidangnya. Sontak aku menjerit, memukul-mukul tubuhnya, menolak pelukan itu. Apalah dayaku, pelukan Vandy tak kunjung lepas, dan aku merasakan ketenangan di dalamnya.
“Ver, kumohon maafkan aku! Aku ingin menjadi kekasihmu lagi.”
“Itu tidak mungkin, Van. Aku tahu, kamu bakalan nikah, kan? Sudah, berbaliklah. Dia mencintaimu tulus, Van.”
“Tidak, Ver. Aku sudah membatalkan semuanya. Aku masih sayang kamu, Ver. Sungguh!” Ujarnya, kemudian melepas pelukan mesra itu.Senyuman mulai merekah, menciptakan lekukan istimewa di bibir. Ia menggenggam kedua telapak tanganku. Tanpa protes, aku pun menerimanya dengan lapang. Kami berdua merebahkan tubuh di atas atap. Menerawang langit yang penuh makna cinta.
Vandy, seseorang yang begitu berharga telah kembali.
Cinta memanglah hasrat yang sulit dijangkau nalar manusia. Susah dimengerti kapan cinta itu bersatu, dan kapan cinta itu terpisah. Tapi, aku sadar bahwa cinta yang berharga namun sederhana, akan kembali dalam dekapan secara sederhana pula. Tak perlu rumit, namun pasti.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS